Orang Sunda sering mengatakan �Pangeran� untuk mengucapkan nama ALLAH SWT. Yang pada akhirnya muncul pertanyaan (entah serius atau main-main). Kalau Allah Pangeran, lantas bagaimana dengan Pangeran Diponegoro? Apa Bedanya? Bukankah menyamai panggilan untuk Allah? Bukankah Allah SWT. mempunyai sifat �Mukhalafatul Lilhawaditsi� (Berbeda dengan makhluk)?
Apabila melihat kata �Pangeran� seakan-akan